Tanggal 15 bulan Sya'ban sudah didepan mata. Untuk menyongsong malam Nisfu Sya'ban, hendaknya kita sesama saudara muslim meminta maaf kepada orang tua, sanak dan teman.
Selain itu, juga jangan sampai untuk melewatkan menghidupkan malam Nisfu Sya'ban. Sudah dikutip dalam tulisan sebelumnya, bahwa siapa yang mau mengisi malam Nisfu Sya'ban dengan amal ibadah, akan diampuni dosa-dosanya. Ukuran paling sedikit untuk "Menghidupkan malam Nisfu sya'ban" adalah dengan manjalankan sholat Isya' berjama'ah dan 'azm, atau niatan untuk mendirikan sholat Shubuh secara berjama'ah keesokan paginya.
Selain mengisi malam Nisfu Sya'ban dengan Sholat Isya' berjama'ah, kita juga diperkenankan melakukan banyak amaliah lain, seperti Sholat Sunnah Witir, tahajud, hajat, serta banyak bacaan dzikir, seperti Istigfar dan lain-lain. Yang paling utama adalah memperbanyak berdo'a. Berharap agar semua hajat dikabulkan oleh Allah SWT. Sebab malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang mustajab untuk berdo'a.
قال النبي صلى الله عليه وسلم: "خمس ليالٍ لا تُرَدُّ فيهنَّ الدعوةُ: أولُ ليلةٍ من رجبٍ، وليلةُ النصفِ من شعبانَ، وليلةُ الجمعةِ، وليلةُ الفطرِ، وليلةُ النحرِ."
Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Lima malam yang tidak akan ditolak saat berdo'a didalamnya adalah malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu sya'ban, malam Jum'at, malam Idul Fitri dan Malam Idul Adha."
Ulama salaf sholih juga membiasakan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Tidak diketahui dengan pasti siapakah ulama salaf yang memulai adat ini, namun dalam sebuah keterangan dalam kitab Asna al Mathalib fi Ahadits Mukhtalifah al Maratib, ulama tersebut adalah Syaikh Ahmad bin Ali bin Yusuf, Abu al Abbas al Buni (W. 622 H/1225 M).
أما عادة قراءة يس في ليلة النصف من شعبان بعد صلاة المغرب، ودعاؤها المشهور، فهي من ترتيب أحد الصالحين. وقيل إن المقصود هو الإمام البوني. ولا بأس بالعمل بهذه العادة مثل قراءة يس في ليلة النصف من شعبان.
"Adapun tradisi Yasinan pada malam Nisfu Sya'ban setelah Sholat Maghrib dan do'anya yang masyhur, maka merupakan tartib dari salah seorang sholih. Ada yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah al Buni. Mengamalkan tradisi seperti Yasinan Malam Nisfu Sya'ban itu tidak apa-apa (boleh).''
Ketika membaca surat Yasin tiga kali, diniatkan tiga hal baik yang berbeda dalam setiap kali bacaan. Kemudian setiap selesai membaca satu kali, dilanjutkan dengan do'a. Do'a tersebut bisa dibaca sendiri-sendiri atau berjama'ah. Dengan satu imam yang membaca dan makmum yang lain cukup mengamini.
Yang pertama, diniati diberikan panjang umur dalam ketaatan. Saat membaca surat Yasin kedua, diniati agar terhindar dari musibah serta niat pula agar luas rizkinya. Dan pada waktu membaca surat Yasin yang ketiga kalinya, diniati agar tidak tergantung terhadap manusia, juga niat agar kelak Khusnul Khotimah.
Do'a yang dimaksud setelah membaca surat Yasin tersebut, sebagaimana dikutip dari kitab Kanzun Najah adalah sebagaimana berikut :
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، ظَهْرَ اللَّاجِئِينَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُو اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. اَللّٰهُمَّ بِتَجَلِّيكَ الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ، وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Berikan Komentar